KHUTBAH

TEXT KHOTBAH JUMAT: BERGEMBIRA MENYAMBUT KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

Bergembira Menyambut Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Oleh: Dr. Sumin, M.Si

Khutbah Pertama

الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى باللهِ شَهِيْدًا. نَحْمَدُهُ وَنَشْكُرُهُ، وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ باللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Pada hari yang penuh berkah ini, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan kepada kita, terutama nikmat terbesar yaitu diutusnya Rasulullah Muhammad SAW ke muka bumi ini sebagai rahmat bagi seluruh alam. Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa besar yang dirayakan di bulan Rabi’ul Awal, bulan kelahiran Nabi yang mulia. Kelahiran beliau bukan hanya menjadi tonggak awal kebangkitan umat manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya keimanan, tetapi juga merupakan momen yang penuh dengan keberkahan dan kasih sayang.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Anbiya ayat 107:

“وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ”

“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.”

Kehadiran Nabi Muhammad SAW di dunia ini membawa transformasi besar dalam tatanan sosial, budaya, politik, dan spiritual umat manusia. Beliau menjadi teladan sempurna dalam setiap aspek kehidupan. Rasulullah SAW tidak hanya diutus untuk satu golongan, melainkan untuk seluruh manusia, tanpa memandang ras, suku, atau kebangsaan. Oleh karena itu, bergembira dan memperingati kelahiran beliau adalah bentuk syukur atas nikmat yang besar ini, sebagaimana perintah Allah dalam Surah Yunus ayat 58:

“قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ”

“Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan manifestasi rasa cinta dan penghormatan kita kepada beliau. Sebagaimana kita ketahui, mencintai Rasulullah SAW adalah bagian dari iman. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis riwayat Bukhari:


“لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ”

“Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia.”

Bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah bentuk kecintaan kita kepada beliau. Jika kita mencintai beliau, maka kita juga harus meneladani akhlak dan sikap beliau dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam hal kejujuran, amanah, kesabaran, kasih sayang, dan keadilan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 21:

“لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ”

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.”

Hadirin yang dirahmati Allah,

Salah satu kisah yang sering dijadikan teladan dalam menyambut Maulid Nabi adalah kisah kegembiraan Abu Lahab saat mendengar kelahiran Nabi SAW. Ketika budak perempuannya, Tsuwaibah, menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, Abu Lahab, yang saat itu masih dalam keadaan jahiliyah, begitu gembira hingga ia membebaskan Tsuwaibah. Meskipun Abu Lahab kemudian menjadi musuh besar Rasulullah, dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa setelah kematiannya, ia mendapatkan keringanan siksa setiap hari Senin sebagai balasan atas kegembiraannya saat mendengar kabar kelahiran Nabi SAW. Ini merupakan isyarat bahwa bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dan mendatangkan keberkahan.

Bahkan dalam sejarah, banyak ulama dan pemimpin Muslim yang merayakan Maulid dengan penuh kegembiraan. Salah satunya adalah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, yang memulai tradisi perayaan Maulid Nabi untuk membangkitkan semangat umat Islam dalam menghadapi tantangan dan musuh-musuh Islam. Melalui peringatan Maulid, umat Islam diajak untuk mengenang jasa-jasa Nabi Muhammad SAW dan memperbaharui kecintaan serta pengabdian kepada ajaran-ajaran beliau.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“مَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ”

“Barang siapa mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga.”

Mencintai Rasulullah SAW bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan meneladani kehidupan beliau. Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam berakhlak mulia. Bahkan, Allah SWT dalam Al-Qur’an mengakui kemuliaan akhlak beliau dengan berfirman dalam Surah Al-Qalam ayat 4:

“وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ”

“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur.”

Maka dari itu, memperingati Maulid bukan hanya sekadar mengenang kelahiran Nabi, tetapi juga merupakan momentum bagi kita untuk memperbaharui tekad dalam mengikuti ajaran-ajaran beliau. Kita memperingati Maulid dengan memperbanyak amal shalih, memperbanyak salawat, dan berusaha meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan kita sehari-hari.

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita senantiasa memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Allah SWT memerintahkan kita untuk bershalawat kepada beliau dalam firman-Nya:


“إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا”

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)

Memperingati Maulid Nabi adalah salah satu cara kita menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW. Dengan memperingati Maulid, kita juga diingatkan untuk meneladani akhlak beliau yang mulia dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW adalah orang yang paling penyayang terhadap umatnya, sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Taubah ayat 128:

“لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ”

“Sungguh telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kalangan kalian sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan kalian, dan amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.”

Mari kita perbanyak amal shalih dan salawat di bulan kelahiran Rasulullah SAW ini, dan semoga dengan kecintaan kita kepada beliau, Allah SWT memberikan kita syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat kelak.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِينَ فِي كُلِّ مَكَانٍ

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Avatar

media.ipimkalbar@gmail.com

About Author

Ittidah Persaudaraan Imam Masjid Wilayah Kalimantan Barat

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda mungkin juga menyukai lainnya...

KHUTBAH

TEKS KHOTBAH JUM’AT : TOLONG MENOLONG SESAMA SEBAGAI PERWUJUDAN ISLAM RAHMATAN LIL ‘ALAMIN

Tolong Menolong Sesama sebagai Perwujudan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin Oleh: Dr. Sumin, M.Si Khutbah Pertama الحَْم ُد ّهٰلِلّ َنََْم ُدهُ
KHUTBAH

TEXT KHOTBAH JUMAT: PANCASILA SEBAGAI KRISTALISASI NILAI-NILAI LUHUR AGAMA

Pancasila Sebagai Kristalisasi Nilai-Nilai Luhur Agama Oleh: Dr. Sumin, M.Si Khutbah Pertama الحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ
© 2024 Created by: Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Kalimantan Barat, Indonesia